Ribuan Orang Antusias Ikuti Street Audition Indonesian Idol Medan
A
A
A
MEDAN - Setelah menggelar Big Audition, RCTI kembali menggelar audisi Indonesian Idol di kota Medan. Kali ini dengan mengusung Street Audition Indonesian Idol, audisi ini diharapkan dapat menjaring bakat-bakat anak muda di Medan secara lebih luas.
Penjaringan dilakukan dengan mobile keliling hingga menyambangi lokasi-lokasi tongkrongan anak muda. Terobosan baru ini pun disambut antusias, setidaknya 1.000an peserta ikut dalam audisi yang digelar selama dua hari di Fakultas Ekonomi USU, yaitu pada Sabtu—Minggu, 28—29 Oktober 2017.
Producer Off Air Indonesian Idol Medan, Doni Purwanto mengatakan, Indonesian Idol tahun ini memberikan lebih banyak kesempatan bagi anak muda Indonesia untuk menjadi idola baru. Street Audition Indonesian Idol ini menjadi sebuah gebrakan nasional karena baru pertama kalinya di Indonesia, sebuah audisi yang dilakukan di 16 daerah secara bersamaan yang dibagi menjadi dua gelombang.
Gelombang pertama diselanggarkan pada tanggal 21—22 Oktober di Aceh, Pekanbaru, Lampung, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Manado, Bali. Sementara gelombang kedua digelar tanggal 28—29 Oktober di Bandung, Medan, Palembang, Padang, Surabaya dan Yogyakarta.
“Street audition ini merupakan audisi untuk mempermudah anak muda meraih mimpinya menjadi idola. Jika sebelumnya di big audition peserta harus mengantre dan mengikuti proses panjang di street audition ini peserta bisa langsung mengikuti audisi melalui mobil keliling, atau lagi nongkrong di lokasi keramaian,” papar Doni.
Pada Street Audition Indonesian Idol kali ini ada 3 format berbeda untuk menjaring calon idola. Pertama, audisi melalui mobil keliling, dimana masyarakat yang mengorder salah satu fasilitas transportasi online yang ada di Medan, kemungkinan mereka dijemput oleh mobile keliling Indonesian Idol.
Di sini, mereka akan bernyanyi di mobil tersebut dan direkam. Apabila hasilnya bagus maka akan diundang untuk mengikuti main audition yang digelar melalui jalur fast track di fakultas Ekonomi USU.
Format kedua adalah Audition HOP. Audisi ini digelar secara dadakan yang akan hadir di lokasi tongkrongan yang popular di Medan seperti di Lapangan Merdeka Medan, selain itu juga digelar di kampus Unimed.
Dalam format ini ada mobil branding, dan apabila ada masyarakat yang ingin bernyanyi maka akan langsung direkam dan apabila hasilnya bagus akan diundang ke main audition dengan jalur fastrack. Format terakhir adalah main street audition yang digelar di Fakultas Ekonomi USU.
“Selain dari jalur fastrack, calon idola juga bisa langsung mendaftar ke lokasi main audition di Fakultas Ekonomi USU, namun mereka akan mengikuti jalur regular yakni antre di jalur holding room sebelum masuk ke precasting. Sementara kalau peserta yang masuk dari jalur fasttrack akan lebih dahulu berada di holding room dan bisa langsung ikut precasting. Itu saja bedanya,” tutur Doni.
Selama dua hari menggelar audisi di Fakultas Ekonomi USU, dikatakan Doni terdapat hampir 1.000an peserta yang mendaftar. “Di hari pertama saja itu sudah ada sebanyak 657 orang peserta yang mendaftar, makanya di hari kedua ini kita yakin akan ada sekitar 1.000-an peserta lebih yang mendaftar, karena kita lihat antusias anak muda Medan untuk menjadi idola ini cukup tinggi,” papar Doni.
Creative Off Air RCTI, Hilmar Ryanto, mengatakan Street Audition Indonesian Idol ini merupakan konsep jemput bola yang dilakukan RCTI untuk menjaring idola baru. Hal ini dilakukan mengingat masih banyak sekali bakat-bakat penyanyi di daerah yang terpendam. Sehingga audisi ini digelar untuk menjangkau potensi bakat secara meluas melalui mobil keliling.
“Melalui Street Audition Indonesian Idol ini, jika mereka masuk dalam jalur fast track maka mereka tidak perlu lagi mendaftar di main audition, bisa langsung masuk ke holding room kemudian akan lebih dulu masuk ke pre casting. Jika lolos maka peserta akan masuk dalam proses rekaman video booth dan akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti audisi dengan juri Indonesian Idol,” papar Hilmar.
Lebih lanjut dikatakan Hilmar, untuk main audisi di Medan, peserta akan dihadapkan pada 6 orang juri lokal yang berasal dari musisi, penyanyi hingga pemain band. Juri lokal ini dipilih karena dinilai lebih mengerti dan mengenal karakter suara dan pilihan musik warga Medan. Selain itu, kata Hilmar dalam audisi ini peserta juga berkesempatan untuk bertemu dan sharring pengalaman langsung dengan Ihsan Idol.
Seorang peserta yang berasal dari warga Medan Marelan, Devita Khairunnisa, 16, mengatakan dirinya mengikuti main audisi Indonesia Idol di Fakultas Ekonomi USU melalui jalur reguler. “Saya tahu dari sekolah informasi tentang street audisi Indonesian Idol ini. Tapi karena saya tidak berkesempatan bertemu dengan mobile keliling, maka saya langsung daftar ke sini melalui proses reguler,” ujar Devita.
Devita yang mengatakan akan menyanyikan lagu Butiran Debu dihadapan juri ini berharap dapat lolos dalam audisi tersebut dan bisa terpilih mengikuti audisi selanjutnya di Jakarta. “Harapan saya bisa lolos di sini, saya ingin membuktikan diri saya, sehingga saya bisa mengejar mimpi saya menjadi penyanyi ke Jakarta, itu keinginan saya karena saya sudah suka menyanyi sejak usia 3 tahun,” ujar Devita.
Penjaringan dilakukan dengan mobile keliling hingga menyambangi lokasi-lokasi tongkrongan anak muda. Terobosan baru ini pun disambut antusias, setidaknya 1.000an peserta ikut dalam audisi yang digelar selama dua hari di Fakultas Ekonomi USU, yaitu pada Sabtu—Minggu, 28—29 Oktober 2017.
Producer Off Air Indonesian Idol Medan, Doni Purwanto mengatakan, Indonesian Idol tahun ini memberikan lebih banyak kesempatan bagi anak muda Indonesia untuk menjadi idola baru. Street Audition Indonesian Idol ini menjadi sebuah gebrakan nasional karena baru pertama kalinya di Indonesia, sebuah audisi yang dilakukan di 16 daerah secara bersamaan yang dibagi menjadi dua gelombang.
Gelombang pertama diselanggarkan pada tanggal 21—22 Oktober di Aceh, Pekanbaru, Lampung, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Manado, Bali. Sementara gelombang kedua digelar tanggal 28—29 Oktober di Bandung, Medan, Palembang, Padang, Surabaya dan Yogyakarta.
“Street audition ini merupakan audisi untuk mempermudah anak muda meraih mimpinya menjadi idola. Jika sebelumnya di big audition peserta harus mengantre dan mengikuti proses panjang di street audition ini peserta bisa langsung mengikuti audisi melalui mobil keliling, atau lagi nongkrong di lokasi keramaian,” papar Doni.
Pada Street Audition Indonesian Idol kali ini ada 3 format berbeda untuk menjaring calon idola. Pertama, audisi melalui mobil keliling, dimana masyarakat yang mengorder salah satu fasilitas transportasi online yang ada di Medan, kemungkinan mereka dijemput oleh mobile keliling Indonesian Idol.
Di sini, mereka akan bernyanyi di mobil tersebut dan direkam. Apabila hasilnya bagus maka akan diundang untuk mengikuti main audition yang digelar melalui jalur fast track di fakultas Ekonomi USU.
Format kedua adalah Audition HOP. Audisi ini digelar secara dadakan yang akan hadir di lokasi tongkrongan yang popular di Medan seperti di Lapangan Merdeka Medan, selain itu juga digelar di kampus Unimed.
Dalam format ini ada mobil branding, dan apabila ada masyarakat yang ingin bernyanyi maka akan langsung direkam dan apabila hasilnya bagus akan diundang ke main audition dengan jalur fastrack. Format terakhir adalah main street audition yang digelar di Fakultas Ekonomi USU.
“Selain dari jalur fastrack, calon idola juga bisa langsung mendaftar ke lokasi main audition di Fakultas Ekonomi USU, namun mereka akan mengikuti jalur regular yakni antre di jalur holding room sebelum masuk ke precasting. Sementara kalau peserta yang masuk dari jalur fasttrack akan lebih dahulu berada di holding room dan bisa langsung ikut precasting. Itu saja bedanya,” tutur Doni.
Selama dua hari menggelar audisi di Fakultas Ekonomi USU, dikatakan Doni terdapat hampir 1.000an peserta yang mendaftar. “Di hari pertama saja itu sudah ada sebanyak 657 orang peserta yang mendaftar, makanya di hari kedua ini kita yakin akan ada sekitar 1.000-an peserta lebih yang mendaftar, karena kita lihat antusias anak muda Medan untuk menjadi idola ini cukup tinggi,” papar Doni.
Creative Off Air RCTI, Hilmar Ryanto, mengatakan Street Audition Indonesian Idol ini merupakan konsep jemput bola yang dilakukan RCTI untuk menjaring idola baru. Hal ini dilakukan mengingat masih banyak sekali bakat-bakat penyanyi di daerah yang terpendam. Sehingga audisi ini digelar untuk menjangkau potensi bakat secara meluas melalui mobil keliling.
“Melalui Street Audition Indonesian Idol ini, jika mereka masuk dalam jalur fast track maka mereka tidak perlu lagi mendaftar di main audition, bisa langsung masuk ke holding room kemudian akan lebih dulu masuk ke pre casting. Jika lolos maka peserta akan masuk dalam proses rekaman video booth dan akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti audisi dengan juri Indonesian Idol,” papar Hilmar.
Lebih lanjut dikatakan Hilmar, untuk main audisi di Medan, peserta akan dihadapkan pada 6 orang juri lokal yang berasal dari musisi, penyanyi hingga pemain band. Juri lokal ini dipilih karena dinilai lebih mengerti dan mengenal karakter suara dan pilihan musik warga Medan. Selain itu, kata Hilmar dalam audisi ini peserta juga berkesempatan untuk bertemu dan sharring pengalaman langsung dengan Ihsan Idol.
Seorang peserta yang berasal dari warga Medan Marelan, Devita Khairunnisa, 16, mengatakan dirinya mengikuti main audisi Indonesia Idol di Fakultas Ekonomi USU melalui jalur reguler. “Saya tahu dari sekolah informasi tentang street audisi Indonesian Idol ini. Tapi karena saya tidak berkesempatan bertemu dengan mobile keliling, maka saya langsung daftar ke sini melalui proses reguler,” ujar Devita.
Devita yang mengatakan akan menyanyikan lagu Butiran Debu dihadapan juri ini berharap dapat lolos dalam audisi tersebut dan bisa terpilih mengikuti audisi selanjutnya di Jakarta. “Harapan saya bisa lolos di sini, saya ingin membuktikan diri saya, sehingga saya bisa mengejar mimpi saya menjadi penyanyi ke Jakarta, itu keinginan saya karena saya sudah suka menyanyi sejak usia 3 tahun,” ujar Devita.
(alv)